Wisatawan Amerika Sebut Matakus, Surga yang Tertidur
pada tanggal
Sunday, 23 June 2019
Edit
MATAKUS, LELEMUKU.COM – Wisatawan mancanegara menyebut bahwa Pulau Matakus di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku adalah surga yang tertidur.
“Pulau Matakus sangat luar biasa, daerah ini seperti surga yang masih tertidur. Air lautnya sangat indah, biarkanlah itu tetap alami,” ungkap salah satu wisatawan asal Kota Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), Jerremy saat berada di Pantai Wisata Matakus pada Sabtu (22/06/2019).
Ia menyatakan Matakus telah menjadi salah satu objek wisata wajib warga Amerika dan Australia yang ingin mengunjungi daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu. Sebab Matakus menawarkan nuansa wisata yang berbeda dengan lokasi di daerah lainnya.
Nuansa berbeda itu, kata Jeremy diantaranya lokasi yang masih sangat alami, mulai dari pasir yang bersih dan indah; kehidupan penduduk yang sangat bersahabat dan masih menggunakan alat-alat tradisional dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari serta kekayaan budaya yang unik tidak ditemukan di daerah wisata lain seperti Bali, Lombok, Raja Ampat dan Wakatobi.
"Inilah yang membuat nama Tanimbar dan Matakus lebih unik dibanding daerah-daerah lain yang sudah dikenal di Indonesia," papar dia.
Hal senada juga dibeberkan oleh Janet Julian, wisatawan asal Kota Las Vegas, negara bagian Nevada yang mengatakan dirinya sangat menyukai Pulau Matakus, karena baginya pulau itu sangat indah layaknya surga tersembunyi yang tidak diketahui oleh banyak orang, termasuk seni budaya yang ditampilkan di pulau tersebut.
"Disini sangat indah, bagaikan surga. Selain itu tariannya sangat anggun," kata dia.
Janet pun menuturkan hal yang ingin dia dapatkan dari Pulau Matakus adalah tempat menjual aneka makanan lokal serta barang-barang kerajinan tangan sebagai cideramata kepada sanak saudaranya.
“Jika ada kaos oblong khas daerah yang menunjukan identitas Matakus dan Tanimbar, saya mau beli. Saya juga mencari minuman kelapa segar tetapi tidak ada, mungkin di lain kesempatan hal-hal seperti ini bisa dipersiapkan,” bebernya.
Jerremy dan Janet Julian merupakan bagian dari rombongan 209 wisatawan mancanegara (wisman), yang mengunjungi Pulau Matakus dengan menggunakan Kapal Pesiar MV. Silver Discoverer berbendera Bahama.
Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Grzelak Dariusz Andrzej tersebut diketahui berpesiar dari Kota Wyndham, wilayah Kimberley, Western Australia, Australia kemudian berlabuh di perairan Pulau Matakus pada pukul 13.00 WIT dan akan bertolak menuju Kota Darwin, Northern Territory pada pukul 17.00 WIT.
Kehadiran para turis itu pun telah menambah jumlah kunjungan para wisman dengan kapal pesiar ke Tanimbar menjadi 1.448 orang pada pertengahan tahun 2019 ini. (Laura Sobuber)
“Pulau Matakus sangat luar biasa, daerah ini seperti surga yang masih tertidur. Air lautnya sangat indah, biarkanlah itu tetap alami,” ungkap salah satu wisatawan asal Kota Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), Jerremy saat berada di Pantai Wisata Matakus pada Sabtu (22/06/2019).
Ia menyatakan Matakus telah menjadi salah satu objek wisata wajib warga Amerika dan Australia yang ingin mengunjungi daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu. Sebab Matakus menawarkan nuansa wisata yang berbeda dengan lokasi di daerah lainnya.
Nuansa berbeda itu, kata Jeremy diantaranya lokasi yang masih sangat alami, mulai dari pasir yang bersih dan indah; kehidupan penduduk yang sangat bersahabat dan masih menggunakan alat-alat tradisional dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari serta kekayaan budaya yang unik tidak ditemukan di daerah wisata lain seperti Bali, Lombok, Raja Ampat dan Wakatobi.
"Inilah yang membuat nama Tanimbar dan Matakus lebih unik dibanding daerah-daerah lain yang sudah dikenal di Indonesia," papar dia.
Hal senada juga dibeberkan oleh Janet Julian, wisatawan asal Kota Las Vegas, negara bagian Nevada yang mengatakan dirinya sangat menyukai Pulau Matakus, karena baginya pulau itu sangat indah layaknya surga tersembunyi yang tidak diketahui oleh banyak orang, termasuk seni budaya yang ditampilkan di pulau tersebut.
"Disini sangat indah, bagaikan surga. Selain itu tariannya sangat anggun," kata dia.
Janet pun menuturkan hal yang ingin dia dapatkan dari Pulau Matakus adalah tempat menjual aneka makanan lokal serta barang-barang kerajinan tangan sebagai cideramata kepada sanak saudaranya.
“Jika ada kaos oblong khas daerah yang menunjukan identitas Matakus dan Tanimbar, saya mau beli. Saya juga mencari minuman kelapa segar tetapi tidak ada, mungkin di lain kesempatan hal-hal seperti ini bisa dipersiapkan,” bebernya.
Jerremy dan Janet Julian merupakan bagian dari rombongan 209 wisatawan mancanegara (wisman), yang mengunjungi Pulau Matakus dengan menggunakan Kapal Pesiar MV. Silver Discoverer berbendera Bahama.
Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Grzelak Dariusz Andrzej tersebut diketahui berpesiar dari Kota Wyndham, wilayah Kimberley, Western Australia, Australia kemudian berlabuh di perairan Pulau Matakus pada pukul 13.00 WIT dan akan bertolak menuju Kota Darwin, Northern Territory pada pukul 17.00 WIT.
Kehadiran para turis itu pun telah menambah jumlah kunjungan para wisman dengan kapal pesiar ke Tanimbar menjadi 1.448 orang pada pertengahan tahun 2019 ini. (Laura Sobuber)