Inpex Masela Serahkan Revisi Rencana Pengembangan Proyek LNG Abadi
pada tanggal
Friday, 21 June 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Perusahan minyak dan gas (migas) asal Jepang, Inpex Corporation menyatakan bahwa anak perusahaannya di Indonesia, Inpex Masela Ltd, telah menyerahkan revisi rencana pengembangan atau plan of development (POD) proyek gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Abadi di Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada Kamis (20/06/2019) kepada Pemerintah Indonesia.
Menurut siaran pers yang diterima Lelemuku.com, penyerahan revisi POD yang didasarkan pada skema pengembangan LNG onshore dengan kapasitas produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan pokok atau Head of Agreement (HOA) pada 16 Juni 2019 lalu serta pembahasan berkala yang selama ini berlangsung antara pemerintah Indonesia dan Inpex selaku operator proyek yang juga mewakili Joint Venture yang terdiri dari Inpex Masela dan Shell Upstream Overseas serta penandatanganan .
Presiden of Inpex Masela Ltd, Shunichiro Sugaya menyatakan poin revisi POD telah memuat poin-poin yang disepakati dalam HoA. Sejumlah poin penting yang terkandung dalam HOA diantaranya terkait perkiraan biaya dan kondisi finansial serta jangka waktu Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Cost (PSC).
"Pengajuan revisi POD untuk skema pengembangan onshore LNG ini adalah momen yang penting. Setelah nantinya revisi POD disetujui, Inpex akan bekerja sama dengan Shell untuk mencapai FID dan pada akhirnya dapat memulai produksi tentunya dengan dukungan kerjasama Pemerintah Indonesia," ujar Sugaya.
Revisi POD juga menggabungkan hasil desain Pre-FEED yang dilakukan di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) sejak Maret hingga Oktober 2018 lalu. Selain itu, Inpex bersama Shell juga melakukan perubahan PSC untuk Blok Masela. Perubahan PSC ini akan memakan waktu 7 tahun kedepan, karena akan dihabiskan guna mempelajari skema pengembangan yang diusulkan sebelumnya.
Selanjutnya, dengan dukungan Shell, Inpex juga mengajukan permintaan perpanjangan durasi PSC untuk mencapai keekonomian proyek yang kompetitif, sejalan dengan rencana jangka panjang proyek yang dicanangkan.
PSC akan berlangsung hingga 2055 mendatang sesuai persetujuan otoritas mengenai perubahan dan perpanjangan. Perpanjangan 20 tahun yang sesuai dengan poin kesepakatan dalam HOA dengan Pemerintah Indonesia selaku otoritas ini sangat penting bagi realisasi proyek.
Vice Presiden Shell for Abadi, Li P’ing Yu menyatakan Shell mengapresiasi adanya perkembangan Blok Masela dalam joint venture yang dipimpin oleh Inpex selaku operator.
"Shell senang dengan pengembangan joint venture atas perkembangan proyek Abadi. Revisi POD adalah tonggak penting untuk proyek sehingga joint venture semakin dekat dalam rencana pengembangan proyek strategis nasional di Indonesia," jelas Li.
Selanjutnya Inpex menyatakan, melalui pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan proyek LNG Ichthys di Darwin, Northern Territory, Australia, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Shell untuk melakukan persiapan yang dirasa perlu demi memulai FEED sebagai tahapan awal. Inpex juga menargetkan produksi dimulai pada semester dua 2020.
Blok Masela merupakan proyek pengembangan integrasi LNG skala besar pertama bagi Inpex. Proyek LNG Abadi memiliki keistimewaan produktivitas reservoir yang unggul dan memiliki salah satu cadangan yang terbesar di dunia. Hal ini memperkuat ekspektasi akan efisiensi pengembangan serta operasi produksi LNG yang stabil dalam jangka panjang.
Perusahaan yang juga melakukan 70 proyek eksplorasi dan produksi migas pada 20 negara itu juga yakin bahwa kehadirannya di Indonesia Timur, khususnya Maluku akan memberikan dampak beruntun atau multiplier effects yang berujung pada pembangunan daerah sekitar, terutama di Tanimbar. (Albert Batlayeri)